Warga Susukan Keluhkan Jalan Rusak

Selasa malam (15/1) lalu, hujan disertai angin kencang melanda Kampung Sampang, Desa Susukan, Kecamatan Tirtayasa, Serang Banten. Jalan yang menjadi satu-satunya akses warga setempat pun tak luput dari banjir. Ketiadaan drainase dan permukaan jalan yang rusak diduga menjadi penyebab banjir. Hampir lima tahun terakhir, jalan yang menghubungkan ke kota itu tak kunjung diperbaiki.

“Tak ada hujan, kemarau. Hujan melulu, banjir.” Mungkin ungkapan tersebut sangat cocok untuk menggambarkan iklim di Indonesia. Tak terkecuali, di Kampung Sampang, Desa Susukan. Kampung yang terletak di bagian utara Kota Serang ini telah menjadi langganan banjir tatkala musim hujan tiba.

Bagi warga setempat, banjir bukanlah sesuatu yang baru. Apalagi selama lima tahun terakhir, banjir selalu melanda kampung yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan dan petani itu. Meskipun begitu, tak ada sedikitpun upaya dari pemerintah setempat untuk menanggulanginya.

Tak sedikit, insfrastruktur yang sudah tak layak guna, terutama jalan raya. Hampir sebagian besar warganya mengeluhkan fasilitas umum yang satu ini. “Seharusnya, jalan di sini dari tahun-tahun kemarin sudah diperbaiki. Tapi, sampai sekarang jalan masih rusak bahkan tergolong parah,” cetus Jufri salahsatu warga. 

Pemerintah setempat, lanjut Jufri, juga tidak perhatian terhadap fasilitas yang sudah rusak. Terkait jalan rusak, ia bersama warga lain sudah beberapa kali mengajukan perbaikan kepada kelurahan setempat, namun hingga kini tak ada realisasi.

Menurutnya, kini, kuantitas para pengguna kendaraan pun kian meningkat. Tak jarang mobil-mobil pengangkut pasir melintasi jalan tersebut. Sehingga semakin memperparah kondisi jalan yang memiliki lebar sekitar 2,5 kilometer ini. 

Padahal, jika melihat di kampung seberang, jalan raya di sana sudah mengalami perbaikan. “Kapan yah jalan di kampung saya diperbaiki,” gumam Jufri yang juga berprofesi sebagai nelayan.




0 komentar :

Posting Komentar

Cancel Reply

Posting Komentar